Menjaga Batas Berpikir Kritis dalam Pendidikan Santri

Dalam pendidikan modern, kemampuan berpikir kritis dianggap sebagai keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap pelajar. Pesantren pun tidak dapat mengabaikan kebutuhan ini, karena santri hidup dalam dunia yang menuntut analisis, kemampuan membaca persoalan, dan kecerdasan melihat perbedaan pandangan. Namun dalam pendidikan Islam, akal tidak berdiri sendiri; ia berjalan bersama wahyu dan diRead More…

Manusia adalah Anak Lingkungannya:Refleksi Pendidikan dalam Perspektif Islam dan Pendidikan Modern

Manusia adalah Anak Lingkungannya:Refleksi Pendidikan dalam Perspektif Islam dan Modern Dalam perjalanan hidup manusia, lingkungan memiliki peran yang sangat menentukan dalam membentuk karakter, akhlak, serta cara berpikir. Ungkapan bahwa manusia adalah anak lingkungannya bukan sekadar pepatah, tetapi sebuah kenyataan yang ditegaskan oleh Al-Qur’an, hadis Nabi, pandangan para ulama, dan jugaRead More…

Integrasi Ilmu Agama dan Umum dalam Pandangan Pendidikan Pesantren Persis 138 Cikijing

Pesantren Persis 138 Cikijing memandang bahwa seluruh ilmu baik agama maupun umum bersumber dari Allah ﷻ dan memiliki kemuliaan yang sama selama mengantarkan manusia kepada pengenalan dan ketaatan kepada-Nya. Ilmu bukan sekadar alat intelektual, tetapi sarana pengabdian (‘ubudiyyah) dalam menjalankan amanah kekhalifahan di muka bumi. Allah ﷻ berfirman:“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nRead More…

Dua Otoritas Sosial dalam Pendidikan: Sinergi Guru dan Orang Tua

Dalam pandangan Islam, pendidikan bukan hanya urusan sekolah atau pesantren, melainkan tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru dua otoritas sosial yang memegang peran sentral dalam pembentukan karakter anak. Orang tua adalah madrasah pertama, tempat anak belajar cinta, adab, dan nilai-nilai dasar kehidupan. Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maRead More…

Kesalahan Memaknai Tujuan Hidup: Antara Bahagia dan Bermakna

Dalam berbagai media sosial, kita sering mendengar kalimat seperti “Yang penting hidup bahagia,” atau “Kerja keraslah agar bisa hidup tanpa tekanan.” Ungkapan ini sekilas tampak positif, namun tanpa disadari, ia sedang membentuk paradigma baru dalam kehidupan generasi muda bahwa tujuan hidup adalah kebahagiaan semata. Paradigma ini membawa dampak besar. Banyak anak muda kini mengukuRead More…

Ketika Anak Mulai Nyaman dengan Proses Belajarnya

Salah satu tanda kematangan santri dalam belajar adalah ketika ia mulai nyaman dengan proses, bukan hanya dengan hasil. Di awal mondok, b anyak santri merasa berat: rindu rumah   , kaget dengan disiplin, lelah dengan jadwa l padat. Tapi seiring waktu, yang dulu terasa beban berubah menjadi kebiasaan, dan yang dulu tampak sulit kini jadi bagian dari keseharian. Itulah momen pentiRead More…